Oktober gembira buat kita semua.
Ada yang spesial dibulan Oktober, salah satunya adalah peringatan World Egg Day (WED) yang jatuh pada setiap minggu kedua di bulan ini. Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) adalah penggagas peringatan WED sejak tahun 2000-an. Namun saat itu Indonesia belum menetapkan tanggal khusus untuk memperingati hari telur sedunia.
Indonesia merupakan negara yang mulai memperingati Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) pada tahun 2011, tepatnya pada tanggal 15 Oktober 2011. Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswondo, MA adalah penggagas acara Festival Ayam dan Telur saat itu.
Tahun berikutnya, Indonesia selalu berperan aktif memperingati HATN sebagai acara nasional sekaligus bagian dari peringatan World Egg Day (WED) yang diakui oleh International Egg Commision (IEC) sejak 2016. Jika teman-teman ingin melihat liputannya, silahkan di klik website resminya IEC disini.
Peringatan seperti ini menjadi penting mengingat Indonesia banyak sekali mengalami isu-isu yang “menyudutkan” ayam dan telur. Mulai dari mitos bahwa telur ayam banyak mengandung kolesterol, sehingga tidak baik untuk dikonsumsi sampai berita bahwa daging ayam potong atau ayam pedaging (broiler) bisa cepat besar karena disuntik hormon.
Isu negatif seperti ini perlu diluruskan. Jika dikatakan telur banyak mengandung kolesterol, kenyataannya kolesterol yang terdapat pada makanan bersantan dan gorengan yang digoreng dengan minyak berkali-kali penggorengan –dimana paling sering masyarakat konsumsi- lebih banyak mengandung kolesterol jahat.
Pernyataan telur mengandung kolesterol tinggi memang benar dan telah di uji melalui banyak penelitian. Dalam sebutir telur terdapat kandungan koleterol yang cukup tinggi yaitu 210 mg. Akan tetapi, perlu kita ingat bahwa kandungan kolesterol yang tinggi tidak serta merta membuat kolesterol dalam tubuh meningkat.
Begitu pun menanggapi pemberitaan bahwa ayam pedaging selalu disuntik dengan hormon, kenyataannya harga satu dosis hormon untuk satu kali suntik bisa mencapai 5 USD (RP. 65.000), padahal harga ayam ditingkat peternak kurang dari RP. 20.000/ekor. Jelas tidak logis peternak menyuntikkan ayamnya dengan hormone. Proses pertumbuhan ayam pedaging (broiler) yang cepat adalah hasil persilangan puluhan tahun sesuai kaidah ilmu genetika sehingga dihasilkan ayam dengan mutu genetik yang bagus. Hal ini juga terjadi pada komoditi padi, jagung dan komoditi pertanian lainnya yang telah melalui proses perbaikan genetik sehingga dihasilkan komoditi yang lebih produktif.
Ada juga anggapan bahwa telur menyebabkan alergi bahkan bisul, jika di konsumsi berlebihan, mungkin saja iya. Tapi, jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup sangat jarang menyebabkan bisul. Alergi terhadap telur ayam juga sangat jarang terjadi, kalau pun terjadi hanya pada orang-orang tertentu saja yang memang sensitive terhadap protein telur.
Dibandingkan dengan jenis makanan lain, terutama dalam hal nutrisi, telur disebut sebagai super food atau makanan super. Telur memiliki beragam manfaat bagi kesehatan karena mengandung banyak sekali nutrisi dimana salah satunya adalah sebagai sumber protein sehingga bagus untuk meningkatkan kecerdasan otak, pembentukan otot serta beragam manfaat lainnya.
Sumber :
pinsarindonesia.com
manfaat.co.id
Sumber Gambar :
0 komentar:
Post a Comment