Segelap malam, sebentuk bayang, sependar kepastian sebuah pilihan.
Mata hati menjadi pramusaji semangkuk mimpi. Semua kembali.
Biar pahit, kopi memikat.
Begitu pun, hidupmu adalah hidupmu.
Semua kembali padamu.
Syukurmu adalah penentu berkahmu.
Semua kembali.
Meski tak semua mau tau maumu.
Tidak juga kau.
Semua kembali.
Medan.
Oktober, 2017.
0 komentar:
Post a Comment