FILOSOFI JAMUR

Berjalan keliling hutan bakau, langkah saya terhenti ketika menjumpai setumpuk jamur tepat di sebelah kiri kaki saya. Benak saya seketika menanak makna dari tumbuhan ini. Tunggu, tumbuhan? sepertinya saya lupa. Fungi tidak termasuk dalam kerajaan plantae, mereka punya kerjaannya sendiri -kingdom fungi. 

Saya suka sekali mencari filosofi dari apa saja yang saya temui. Seperti jamur ini, filosofinya bisa memberi kita pelajaran tentang kehidupan. 

Tak terbantahkan, bahwa Tuhan menciptakan sesuatu pasti punya tujuan. Setiap ciptaanNya, termasuk fungi, memiliki fungsi dan tujuan tertentu.  Kehadiran fungi entah dalam bentuk jamur, kapang, atau dalam bentuk  memiliki kegunaan dan atau sesuatu yang dapat merugikan manusia.
Hal tersebut membuat manusia yang di anugerahi akal dan pikiran oleh Sang Pencipta untuk mencari lebih dalam, menjelaskan, bahkan membedah kehidupan fungi sejauh yang kecerdasan dan pemikiran manusia mampu. 

Disini saya tidak akan membahas bagaimana Sir Alxander Fleming menemukan Antibiotik dari jamur Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum. Terlalu ilmiah, saya sendiri sudah cukup lama tidak memperlajari ini. Sebaiknya kita bahas dari sesuatu yang tampak sederhana tapi berat maknanya.

Fungi, makhluk hidup yang dapat tumbuh dimanapun selagi tempat itu sudah mengalami dekomposisi. Makhluk kecil yang dapat sangat bermanfaat untuk manusia, tapi juga dapat sangat merugikan manusia. Disini, manusia harus belajar menyikapi hidup. Hal-hal kecil seperti cendawan, fungi atau jamur mungkin terlihat sepele. Tapi coba bayangkan jika jamur tumbuh di kulitmu? Atau di paru-parumu?

Satu hal lagi yang harus kita pelajari dari jamur. Sejelek apa pun tempatnya, entah itu di tumpukan sampah, dirawa-rawa, ditempat yang lembab, dikayu yang lapuk, atau dimana pun tumbuhan tidak bisa hidup, jamur tetap bisa hidup. 

Kita manusia juga seharusnya bisa beradaptasi dengan lingkungan apa pun. Meski sekarang kita berada di lingkungan yang tidak kita mau, usahakan untuk bertahan dan teruslah tumbuh dari lingkungan itu. Jangan kalah dengan keadaan. Jika pun kamu tidak tahan dengan lingkunganmu sekarang, pindahlah ke lingkungan yang lain. Tapi pastikan satu hal. Teruslah tumbuh, melebat dan menghebat. 

Kita manusia adalah makhluk yang diberi kesempurnaan diantara makhluk lainnya, makhluk yang sangat kompleks. Kita harus bersyukur dengan tidak menyia-nyiakan pemberian Allah ini.
Semangat menghebat sahabat :)


0 komentar:

Post a Comment

 

PAGEVIEWS

FRIENDS