Ketika seorang wanita menunggu, ia akan memenuhi hidupnya
dengan harapan sampai bertemu dengan kepastian. Pikirannya, hatinya, tubuhnya,
gerak geriknya semua akan mengarah kepada seseorang yang ia tunggu, dan supaya kalian
tau, itu menyiksa baginya.
Ketika seorang wanita menungggu, detik waktu terasa lama
berlalu. Sebab tidak ada orang yang menyukai peperangan, apalagi wanita, dan menunggu
adalah salah satu peperangan batin yang selalu membelenggunya hingga ia
menemukan jawaban atau memutuskan menyerah dan berhenti dari peperangan itu.
Ketika seorang wanita menunggu dan berakhir pada keputusan
menyerah atas peperangan batinnya, maka jangan harap kalian bisa mengembalikan
semangatnya lagi untuk seseorang yang dia tunggu. Ia akan membuang sel-sel
ingatannya, meninggalkannya di belakang dan tidak akan lagi menoleh. Ia bukan
lagi wanita yang sama dengan yang sebelumnya kalian kenal.
Ketika seorang wanita memutuskan menunggu kepastian, ia
sebenarnya sedang memutuskan untuk menyiksa dirinya. Jika dia bertahan, pasti
ia merasa masih punya harapan, jika menyerah, ia pasti sudah lelah. Dan tidak
ada obat untuk lelah akibat penantian selain pasrah terhadap apa yang takdir
berikan dan meninggalkan si pemberi harapan.
Ketika ia pasrah, ia akan memilih untuk bersanding dengan
kepastian yang lain. Mungkin sulit baginya, tapi begitulah wanita. Ia tidak akan
memaksamu datang atau pun memberi kepastian. Ia menginginkanmu datang dengan
hatimu yang yakin. Jika tidak bisa, jangan memintanya untuk menunggu. Membiarkan
harapan wanita menggantung lama, sama saja dengan menyiksa.
Saat kalian tidak sanggup memberikan kepastian, lebih baik katakan
dengan lugas. Pernyataanmu mungkin akan menyakitinya, tapi itu tidak akan lama.
Ia akan segera bangkit dan terbit dengan cerah. Perumpamaan menyatakan perasaan
dengan lugas dan menggantung kepastian kepada seorang wanita seperti sedang
membunuh dengan benda tajam atau benda tumpul. Benda tajam akan membuat kita
mati seketika, itu lebih baik dari pada benda tumpul yang membuat kita mati perlahan,
tapi tersiksa untuk waktu yang lama.
Apakah menunggu sesadis itu?
Ya, menunggu karena cinta memang sadis. Itulah mengapa
banyak wanita lebih memilih menikah dengan laki-laki yang tidak terlalu
dicintainya daripada menunggu laki-laki yang dicintainya tapi tidak kunjung memberikan
kepastian.
0 komentar:
Post a Comment