JANGAN MINTA AKU MENUNGGU

Pernikahan.
Apa yang kalian pikirkan mendengar kata ini? Sebagian orang akan memikirkan pesta yang didalamnya ada orang-orang merayakan cinta.

Pernikahan.
Akhir-akhir ini (kurasa sudah 3-4 tahun terakhir) semesta menyudutkanku kepada kata ini. Kebelahan obrolan manapun aku mengalir, pembicaraan akan mengarah ke sana.

Pernikahan
Dulu, aku pernah sangat ngeri mendengar kata ini. Kemudian, perlahan aku mulai berani dan menginginkannya. Semakin kesini, semakin sadar, keinginan ini ternyata juga membuatku ngeri dan nyeri. Entah itu mencintai dengar cara sederhana, pernikahan sederhana, hidup sederhana, semuanya justru rumit menjalankannya.

Hari ini, aku menitikkan air mata karena ibuku membicarakannya. Ah, entah sudah berapa ribu kali aku mengadukan perkara ini pada Sang Maha Cinta. Pasti lucu sekali bagi-Nya melihat anak manusia mengkhawatirkan pernikahan, sementara di sekelilingnya ribuan bahkan miliaran manusia seperti dia sudah menikah.

Wanita dua puluh tiga ini menyangka dirinya pemberani, nyatanya dia sama sekali tidak. Bahkan dia takut untuk menghadapi dan menjalani apa yang sudah dijalani oleh ribuan penduduk bumi. Wanita dua puluh tiga tahun ini ingin bertanya kepada wanita lain yang sudah menikah sebelum dia, "apakah sebelum kalian menikah kalian mengkhawatirkan ini : cinta, pesta dan uangnya?".

Ibuku bilang, bukan tupoksiku untuk memikirnya 2 dari 3 hal itu. Beliau bilang pesta dan uangnya adalah urusan kami orang tua. Tapi, ah betapa rumitnya menjadi wanita dewasa. Aku ingin menghilang saja.

Selamat kepada kalian yang nikah ya tinggal nikah. Sebab aku tidak menemukan ke-simple-an yang seperti itu selain dalam nasehat yang hanya sekedar nasehat. Maaf kalau aku jadi seperti menolak nasehat. Karena kenyataannya tidak segalanya bisa dianggap mudah saja. Tidak bagiku.

Kecuali kalian bisa jelaskan apa yang harus kulakukan selain berdo'a dan menunggu. Tolong jangan minta aku untuk menunggu. Kalian sendiri tau, menunggu adalah hal yang banyak dibenci orang, tak terkecuali bagiku. Karena kalian juga tau, menunggu menyimpan banyak perjuangan, perlawanan terhadap godaan, kebosanan, rindu yang menggerogoti ulu hati, kekosongan, sakit yang tak berdarah, tak terlihat dan harapan. Andai menunggu tanpa harapan, akankah ia masih terasa sakit?

Pernikahan. 
Jangan minta aku untuk menunggu jika kau tidak tau betapa menunggu itu menghisapmu.

Jika sabar tak ada batasnya, maka menunggu ada waktunya. Aku memilih untuk mengabaikannya. Jangan minta aku menunggu. Aku akan berjuang!
Berjuang untuk tidak menunggu~

0 komentar:

Post a Comment

 

PAGEVIEWS

FRIENDS