ERUPSI BULAN SEPTEMBER
Erupsi bukan hanya milik Sinabung
Tapi juga milik hati yang sedang membendung
Seperti Sinabung
Membendung lahar rasa di poros kedalaman
Dimana mata lain rabun memandang
Namun jauh di dalam sana ia hidup
Masih berdetak
Merenggang jarak
Saat tangan tak kuasa saling gapai
Membisu bahasa
Meski sewaktu ia gempa
Gemuruh
Tapi tak meletus
Hanya berhembus halus
Layaknya abu vulkanik
Menari di pelupuk mata
Menyesakkan dada
Persis seperti rindu
Membara didalam sana
Tanpa satu jiwa pun menyadarinya
Kecuali jiwa malam
Lahar rinduku
Masih tersimpan di dapur magma
Jauh di dalam sana
Sangat jauh
Meski terkadang ingin ku muntah
Seperti erupsi bulan September
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment