source : coursefinders |
Sebelum
kita cerita tentang “mau jadi apa saya 10 tahun lagi”, saya akan sedikit
bercerita tentang apa yang saya lihat tadi pagi. Hampir setiap pagi saya
menyisihkan waktu untuk melakukan hal santai seperti menonton di youtube. Sebelum
kita buka satu channel, kita akan di suguhi satu iklan, biasanya saya akan
langsung skip iklan tersebut. Tapi, pagi ini saya nonton habis iklan yang
durasinya lumayan panjang itu, iklan dari produk SK II (salah satu produk kecantikan).
Iklan
tersebut menceritakan para perempuan yang sedang berkonsultasi dengan seorang
pakar. Ternyata, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan si pakar bukanlah pertanyaan
dari si pakar itu sendiri. Di ruangan yang lain, anak-anak dari wanita-wanita
tersebut sedang menonton ibu mereka yang berkonsultasi melalui CCTV dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar mimpi dan keinginan masa muda ibu
mereka yang seolah-olah si pakarlah yang bertanya. Hampir semua
perempuan-perempuan itu adalah mereka yang melupakan mimpi mereka sendiri
setelah berkeluarga dan memiliki anak. Hhmm...
Melihat
iklan itu saya akhirnya berpikir “mungkin saya harus selalu jadi anak kecil di
dalam sana, supaya terus berani bermimpi, supaya terus percaya pada mimpi-mimpi
saya dan meng-eksplore berbagai cara untuk menyelaraskan mimpi dengan kondisi
keluarga saya nantinya”. Kembali lagi ke pertanyaan awal mau jadi apa saya 10 tahun lagi”?.
Saya
termasuk orang yang sangat pemikir, sedikit kaku dengan rencana yang saya buat
meskipun saya juga termasuk orang yang suka melakukan hal-hal secara spontan. Sebelumnya,
jujur saya bukan orang yang terlalu berani merencanakan sesuatu sampai jangka
10 tahun ke depan. Ada begitu banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi selama
10 tahun. Mungkin ada yang meninggal atau tetap hidup, menikah atau tetap
single, bekerja atau tetap menganggur. But,
its okey. Hidup memang tidak selamanya bisa kita rencanakan, tatapi kita
selalu punya pilihan untuk merencanakan hidup.
Ada
yang pernah berkata, saat kita memecah mimpi-mimpi kita menjadi remah-remah
yang bisa di cerna, kemudian untuk menentukan kapan remah-remah itu akan
terjadi, maka mimpi-mimpi tersebut akan terjadi. Intinya go into details (yap!)
Daaann,
itulah yang akhirnya membuat saya mencoba menjabarkan apa yang ingin saya capai
selama 10 tahun ke depan dan jadi apa saya 10 tahun lagi? (tapi ngga bisa
semuanya saya tulis disini. Let just my
diary knows what i am thinking about :p
Saya 10 tahun lagi akan jadi ISTRI
dan IBU (aamiin...)
liat gini aja rasanya damai, apalagi kalo bisa kaya gini. huhu.. source :kesehatanibudananak.com |
we ask for source : pinterest |
Hampir
semua wanita memimpikan menjadi seorang istri dan ibu. Kata tetangga saya,
perempuan belum sempurna kalau belum jadi ibu. Saya ngga sepenuhnya setuju
dengan pendapat itu. Jodoh, rejeki (anak) dan maut tetep jadi urusannya Allah. Tapi
kita tetap harus berusaha dan berdo’a. Bahkan, Rasulullah pernah mengatakan
bahwa do’a ternyata bisa menolak takdir. Rasulullah bersabda “Tidak ada yang dapat menolah takdir kecuali
do’a.” (Sunan Ibnu Majah). Bisa dibayangin kan? Jadi kalau kita minta terus
minta sesuatu yang baik dari Allah, saya berani bilang ngga mungkin Allah ngga
kabulin. Kembali ke kitanya, mau melihat pengabulan do’a itu dari sisi yang
seperti apa dan tentunya tetep harus tawakal. Keep your du’a, dear :*
Saya 10 tahun lagi akan jadi Dosen
(aamiin..)
source : pinterest |
Saya
harus memecah begitu banyak remah untuk yang satu ini. Dulu saya menganggap
menjadi dosen adalah cita-cita yang mudah. Tapi seiring berjalan waktu dan saya
menempuh masa-masa kuliah. Saya kembali berpikir, dosen itu bukan pekerjaan
sembarangan. Tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang. Menurut saya, dosen
bukan sekedar memberi ilmu, tapi lebih kepada bagaimana mereka melihat
mahasiswanya dan membebaskan mahasiswanya untuk terus berkreasi tanpa batas
sembari menunjukkan arah yang tepat kepada mahasiswa tersebut. Jadi, seorang
dosen harus memiliki banyak pengetahuan, pengalaman (ini penting banget), open minded, dan terus belajar, belajar
terus. Saya akan jadi dosen setelah saya merasa cukup memiliki pengalaman
dibidang yang saya ingin ajarkan. Lagi lagi, eksplore kemampuan apa pun yang
kamu punya dan terus mencoba hal-hal baru.
Saya 10 tahun lagi sudah jadi
Epidemiolog (aamiin...)
source : artsenzondergrenzen.nl |
source : profesorjim.net |
Kenapa
Epidemiolog? Karena saya suka. Epidemiologi adalah ilmu yang membuat saya terus
penasaran, terus mencari, terus mengamati, dan terus merasa bahwa banyak sekali
hal yang terjadi padahal seharusnya tidak terjadi dan hal-hal yang seharusnya
tidak terjadi malah terjadi (eehh... bingung, huh?). hahaa...mungkin lain kali
saya akan cerita kenapa saya memilih jatuh cinta pada epidemiologi :p
Saya 10 tahun lagi sudah jadi
Penulis (aamiin)
Belum
banyak progress dari cita-cita saya
yang satu ini. Mungkin saya akan mulai serius untuk mengirim tulisan saya ke
media masa, untuk mencari sebanyak mungkin ilmu tentang kepenulisan melalui
berbagai work shop, dan untuk menulis itu sendiri :p
Saya 10 tahun lagi sudah jadi bude
(baca : wanita-wanita yang memiliki keponakan)
ngajarin ponakan masak :p source : pinterest |
Saya
hanya memiliki 1 saudara kandung. Saya ingin melihat dimasa tua nanti, kami
yang hanya berdua ini sudah bisa menitiskan beberapa manusia baru yang semoga
akan menjadi orang-orang yang bermanfaat dan berpengaruh positif bagi
sesamanya. Jadi bagi kamu yang ingin menyatukan gen dengan kami, semoga kita
punya visi dan misi yang sama untuk melahirkan generasi harapan. #ehem :p
Fine,
itu aja dulu. Itu aja? Itu semua perlu perjuangan panjang, heh. Ngga segampang
nulisnya, tapi juga“aku percaya, ngga ada
yang ngga mungkin kalau kita mau berusaha”.
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya".
Mau jadi apa kamu 10 tahun lagi?
Aku tantang kamu untuk jawab pada kolom kometar
di bawah iniii ;)
Love yours,
Lisa
0 komentar:
Post a Comment