Dua hari yang lalu, ada seorang driver gojek yang telfon saya tepat pukul 12.02 wib. Beliau bilang mau antar pesanan. Saya belum pikun, saya ingat betul hari itu saya tidak buka aplikasi gojek untuk melakukan transaksi apa pun. Jadi saya minta si driver pastikan lagi alamat tujuannya. Telfon ditutup.
Ngga lama setelah itu, si driver telfon lagi lalu bilang "bener mba, ini untuk mba lisa dari mba anggi". Saya langsung turun ke lobby tempat saya kerja kemudian menerima pesanan yang ditujukan ke saya tadi. Agak degdegan, penasaran apa isinya.
Sampai diruangan, saya buka bungkusannya -dan taraaaa, isinya sambal patiiinn😍. Patin is my favorite fish in the world, jadi wajar lah ya saya senang sekali😋. Apalagi disini ngga kaya dipekanbaru dan sekitarnya gampang dapetin olahan patin.
Terima kasih kepada kakak pengirim sambal patin. Semoga Allah balas kebahagiaan untuk kakak berkali-kali lipat dari kebahagiaan yang udah kakak kasih ke penyuka patin ini😄😇
***
Dari pengalaman pribadi saya ini saya belajar tentang betapa bersyukurnya saya punya seorang teman yang seperti saudara kandung. Bahagia sekali mendapat perhatian seperti ini. Ingin rasanya langsung menemuinya dan memeluknya. Karena saya sadar, apa yang dilakukan kak anggi adalah wujud sayang beliau ke saya.Kemudian saya berpikir, bagaimana dengan semua kejutan indah yang selama ini Allah berikan dihidup saya?
Sudah berapa banyak saya bersyukur akan setiap keindahan, kenyamanan, kebahagiaan dan atas terkabulnya harapan saya yang tak disangka-sangka?
Sudah berapa banyak saya berterima kasih kepada Allah dan "datang" kepada-Nya untuk bersujud syukur?
Mungkin jawabannya masih sangat jarang :(
Jika dengan manusia saja kita rasanya malu kalau tidak mampu membalas kebaikannya. Bagaimana dengan semua kebaikan Allah yang sudah dilimpahkan ke hidup kita selama ini?
Di dunia ini, selalu berlaku hukum kausalitas. Seperti yang ibu saya selalu bilang, kita datang selangkah kepada Allah, Allah datang 70 langkah kepada kita. Kita datang berjalan menuju Allah, Allah datang berlari menuju kita. Begitulah sayangnya Allah kepada makhlukNya.
Berlaku hal yang sama tentang cara kita memperlakukan orang. Ketika kita melakukan kebaikan, pasti ada saja orang yang akan membalas kebaikan kita. Dan, Allah balas berkali-kali lipat setiap kebaikan. Begitupun sebaliknya.
Sering kali kesedihan hadir lantaran kita kurang syukur terhadap nikmat yang sudah dikaruniakan oleh Allah. Sebagaimana kata Ibnu Abbas ra : salah satu predictor of happiness adalah qolbun syakirun (hati yang bersyukur). Termasuk bersyukur atas teman-teman yang menyayangimu.
Wujud sayang kita kepada teman adalah dengan terus menjalin silaturrahmi, tidak sengaja melupakan teman yang pernah ada dalam hidup kita, apalagi yang pernah membantu kita. "Karena sesungguhnya silaturahim itu akan menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memanjangkan umur. ( HR. Ahmad). Dan, "tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturrahim" ( HR. Bukhari).
Semoga kita termasuk orang yang bisa terus bersyukur atas segala nikmat yang Allah hadiahkan kepada kita. Memaafkan orang yang pernah menyakiti kita dengan perbuatan maupun perkataan. Dan terus menjaga tali persaudaraan. Selamat berbahagia dengan rasa syukurmu, teman-temanku.
0 komentar:
Post a Comment