HOLIDAY, PART #1 : Bukit Tinggi

Desember 2012 lalu saya beserta mama, adik dan saudara-saudara saya berkunjung ke Bukit Tinggi. Sebenarnya tidak ada yang benar-benar penting, hanya ingin menyegarkan pikiran dan melepas rasa rindu dengan salah satu keluarga kami di sana. 

Awalnya kami berencana pergi bersama suami tante(om) saya, tapi ternyata beliau tdak bisa ikut di karena tumpukan pekerjaan yang harus diselesaikan. Akhirnya, perjalanan yang kami tempuh dengan menggunakan bus, saat itu mobil pribadi molik om saya tidak bisa dibawa mengingat kami semua tidak ada yang pandai mengendarai mobil #Gubrakk...

Kami berangkat sekitar pukul 08:00 WIB dan tiba di Bukit Tinggi pukul 14:00 WIB. Setibanya di sana kami menyempatkan diri mengelilingi Pasar Aur(tanpa membeli apapun) dengan perut kosong. Alhasil keponakan-keponakan kecil saya merengek seperti orang kesurupan.

Kemudian, kami lanjutkan perjalanan ke salah satu rumah saudara yang tidak jauh dari Pasar Aur. Sesampainya di sana kami langsung makan(ga tau diri banget datang-datang langsung makan aja). Dan, mandi lalu take rest

Keesokan harinya kami bangun kesiangan, lalu cepat-cepat mandi. Ternyata, mandi jam 09:00 WIB di Bukit Tinggi masih terasa sangat dingin, beda banget sama di Riau atau Medan. hahahaa,,,(kaya orang baru pertama aja) maklum, terakhir ke Bukit itu saya masih kelas 6 SD, itu juga kami mampirnya di Lubuk Bangku, di Bukit Tingginya cuma lewat doang.

Setelah semuanya mandi, Tujuan kami selanjutnya adalah (apalagi kalau bukan) JAM GADANG, Rumah Adat Minang, Lobang Jepang (lengkap pakai 'ang)!

Sebenarnya tidak ada yang terlalu menakjubkan, tapi saya terkesan dengan anak-anak kecil yang berada di balik baju badut-badut itu, mereka memanfaatkan moment liburan untuk mengais rejeki dengan menjadi badut. Jika anda ingin berfoto dengan mereka, anda cukup membayar RP.5000,00 saja.
Seperti kami berikut ini----->>>



di salah satu patung dekat halaman rumah adat

ga perlu di jelaskan, ini lobang Jepang! Agak kecewa begitu masuk ke dalam. karena kondisinya sudah ga seperti dulu, sudah banyak renovasi yang membuat kesan horornya berkurang. Tapi saya seperti mengalami dejavu ketika memasuki beberapa ruangan.

Di depan Rumah Adat
Di sebelah saya ada onta, tapi ontanya ga mau di foto :( *eh
ini saya bareng kakak sepupu
kalau yang ini mama saya




this is my family :*

Badut ini tadinya keliatan nggak semangat, begitu saya ajak foto, jadi ceria gitu :)

ini satu lagi ;)



Mungkin memang biasa saja, tapi yang menurut saya tidak biasa adalah moment kebersamaannya dan proses selama perjalanannya. Alhamdulillah Allah masih kasih saya kesempatan untuk sekedar menikmati moment bareng keluarga begini :o) 

See u at the next trip...






1 komentar:

 

PAGEVIEWS

FRIENDS