Penat ini sudah membumbung
Bagai kepulan awan hitam
Kacaukan istana awan
Aku ingin memekik
Sekuat suara pabrik
Aku ingin semburkan lahar menyala
Seperti saat Eustace menjadi naga
Ingin lagi kudaki Himalaya
Kucabik-cabik semua sengsara sampai tak bernyawa
Andai saja
Mantera salju itu nyata
Bekukan diriku dalam sudut tua
Bebaskan diriku dari panasnya dunia
Agar kepala batu mereka
Kuhempas lepas di granit kehidupan
Aku puas, kusaksikan
Otak udang kesombongan merintih dalam percaan
Meringkuk dalam kehinaan
Dan mulut besarnya terkunci
Hilang, lenyap suara keledai jalang
Kau cukup datang kesinggasana ku kawan
Cerita kita tak berhenti disini
Jangan kau merasa sendiri sepi
Telah kuhambur semua kebosananku
Dalam gulungan galau
Aku juga merasai
Detik berdetak tak seindah hari itu
Kau yakinlah
Jika kita bersatu pada waktu
Ia akan menjawab semua risaumu
Seperti pernikahan majas dengan kata
Dalam puisi senduku.
bagus :)
ReplyDeletedari dulu aku pengen nyoba bikin puisi, tapi gak bisa-bisa :D hahaha
Terima Kasih :)
ReplyDeletehahaha...
yang penting mah tulis apa yang di rasain, trus kata-katanya di perindah, jadi deh puisi:)
aku juga masih belajar kok.
Puisinya bagussss...
ReplyDeletePuisi juga menggambarkan Perasaan kita sekarang ya...
He he he
By: www.zaenuriachmad.com
Terima kasih:)
ReplyDeleteiya, aku suka buat puisi yg ngegambarin perasaan aku:)hehe