pasca hujan di jendela kaca RSIM |
Bersama hujan yang turun membasahi
kaca jendela dan butirnya leleh seperti air mata, disitu tersimpan keteduhan
yang Tuhan hadiahkan seketika untuk menghapus panas dan gersangnya raga pun jiwa. Bersama hujan turun ditengah siang, aku ingin menyampaikan seluruh
kerinduan lewat tetes demi tetesnya yang bermakna keberkahan. Bersama hujan
turun ditengah siang, aku ingin mengutarakan seluruh perasaanku pada seseorang
yang hadir setiap malam dalam mimpiku dan menemani malam-malam yang sepi.
Aku hanya
penikmat keberkahan yang terbawa bersama garis hujan. Aku hanya pewaris
melankolis yang hatinya mudah meringis menjalani kerasnya hidup di kota
metropolis. Aku hanya ingin menyampaikan setiap bait yang tertulis dicatatan perjalanan dimana tawa, riang, sedih, tangis terlukis lewat melodi ditengah hujan.
Wahai langit, wahai awan yang menyaksikan di atas sana. Seberapa besarkah aku di mata kalian? Kurasa hanya sebesar tetes hujan.
Wahai langit, wahai awan yang menyaksikan di atas sana. Seberapa besarkah aku di mata kalian? Kurasa hanya sebesar tetes hujan.
0 komentar:
Post a Comment