IBUKU MASIH SURGAKU #PART2



Langkah kakiku baru saja menginjak bus merah perjalanan Lintas Sumatera ketika air mata serasa sulit kubendung dari pelupuknya. Dari balik jendela kaca bus ini aku melihat satu wanita dewasa yang bagiku sangat cantik, ibuku. Beliau melambaikan tangan sambil tersenyum sangat teduh. Bus terus bergerak meninggalkan ibuku dibelakang. Air mata dipelupuk tidak bisa lagi aku tahan, tumpah membanjiri pipiku. Selalu begini setiap kali aku pulang -dan pergi lagi-, terlebih kepulangan kali ini adalah kepulangan tersingkat selama masa perantauanku.


Tiga hari tiga malam selama di rumah aku selalu bersama ibuku, ngga mau jauh-jauh barang semeter pun, bahkan tidur pun dikeloni ibuku sambil bercerita semua hal yang sudah aku lewati. Selama tiga bulan terakhir ada hal-hal yang tidak bisa kami ungkapkan satu sama lain. Akhirnya, semua tercurahkan di 3 hari terakhir ini. Semuanya menjadi jelas, tidak ada lagi kesalahpahaman, tidak ada lagi keraguan, semua terasa semakin mendewasakan, baik bagiku, maupun ibuku.


***


Aku kembali lagi ke kota ini dengan jiwaku yang baru. Ketika restu ibuku sudah ditangan, melangkah pun menjadi ringan. Semua petuah ibuku kujadikan modal untuk bertahan ditengah kesulitan, kesunyian, kepedihan yang mungkin sedang dan akan aku lewati. 


Ibuku memberi banyak wejangan tentang pekerjaan. Bahwa bekerja lebih dari sekedar mencari uang sebab rejeki itu banyak bentuknya. Teman yang baik ditempat kerjamu, tetangga yang baik di lingkungan tempat tinggalmu, kesehatan yang setiap hari kau rasakan, dan pekerjaan yang tetap membuatmu punya banyak waktu untuk mengingat Tuhan dan menabur cinta untuk orang-orang yang kau sayang merupakan rejeki yang bahkan tidak bisa dibeli dengan uang. 


Orang bijak bukan orang yang selalu mengerjakan apa yang dicintainya, tapi orang yang mencintai apa yang dikerjakannya. Ketika kita memberikan cinta untuk pekerjaan kita, InsyaAllah semakin lama cinta itu akan membuat kita ringan menjalani apa pun, meski mungkin awalnya kau tidak ingin pekerjaan itu.

Percayalah, Tuhan pasti punya alasan menempatkanmu pada posisi yang sekarang. Jangan bersedih jika ada atau banyak orang yang merendahkanmu, tetap usahakan berpikir positif. Do’akan semua orang yang kau sayang. Karena hadiah berupa do’a tulus tanpa diketahui oleh orang-orang baik yang kau do’akan adalah hadiah yang juga tidak bisa dibeli dengan uang.

Uang dapat dicari, rejeki dan cinta tidak dapat dibeli. Hargai orang-orang yang kau cintai dan mencintaimu. Karena bisa jadi, mereka adalah rejeki yang Allah berikan untukmu saat ini. Rejeki yang lebih dari sekedar uang.

Ikhlas. Itulah kunci utama ketika kita berbuat sesuatu. Toh, ketika bekerja, ikhlas atau tidak ikhlas kau tetap harus mengerjakannya. Bedanya, tubuh kita ini dikendalikan oleh pikiran dan rasa lelah adalah hal subjektif yang asalnya dari pikiran. Ketika kita bekerja tidak ikhlas, kita akan ngedumel dan pikiran akan merespon itu sebagai sebuah beban yang melelahkan. Ketika bekerja dengan ikhlas, pikiran kita akan memerintahkan tubuh kita untuk rileks. Obat dari kelelahan tubuh adalah istirahat. Besok paginya, matahari bersinar lebih berbinar dan lelah tubuhmu hilang bersama pamitnya malam meninggalkan subuh.

Entah itu kebaikan atau kejahatan, semua pasti ada balasannya. Tidak ada manusia yang sempurna. Kesalahan kadang membuatmu memaki dirimu sendiri, tapi kesalahan adalah media yang akan membuatmu semakin dewasa. Tentu saja kesalahan yang mae maksud bukan kesalahan yang disengaja.

 Aku seperti baterai kosong yang nol energi setiap kali pulang ke rumah. Dan, dayaku terisi 100% sebab nasehatnya setiap kali aku pergi lagi. Begitulah ibu, keikhlasannya seperti dia rawat ulat sampai jadi kupu-kupu yang memiliki sayap, meski dia tahu bahwa setiap yang bersayap pasti akan terbang. 

Di dalam bus ini aku sering memikirkan banyak hal sambil melihat keluar jendela -keluar dari kehidupan pribadiku-. Ada banyak yang berseliweran di kepalaku. Ada banyak pertanyaan yang belum mampu kujawab. Sepertinya hidup memang memiliki banyak teka-teki. Tapi aku percaya, dibalik setiap teka-teki yang Allah buat pasti akan membuat hidup semakin berwarna.




0 komentar:

Post a Comment

 

PAGEVIEWS

FRIENDS