Aku...
Wanita yang nyaris berkepala dua
Sukaku berbincang dengan malam
Iya!
Malam teman terbaikku.
Aku merasa begitu ramai kala bersama malam
Aku tak pernah diabaikan oleh malam
Aku cinta malam sejak dia memberiku banyak wejangan
Aku senang berbincang dengan malam
Meski aku tau
Tubuhku tak selalu senang
Meski kadang aku sadar
Tubuhku menuntut lelap
Malam,
Selalu menyalurkanku dengan banyak kenangan
Selalu menjawabku ketika bertanya tentang Tuhan
Aku tahu aku lelah
Lelah ragaku,
Aku selalu mengadu dengan malam
Tentang betapa keras siang memperlakukanku
Malam
Dia selalu membelaku
Dia mengerti aku
Dia menerimaku
Aku wanita nyaris berkepala dua
Selalu di sini
Disudut ruang, bersama sang malam
Aku takut berjumpa siang
Aku takut menyapa sombongnya kehidupan
Dekap aku malam
Hilangkan pekat siang dari mataku yang lebam
Biarkan aku disini
Berbincang denganmu dan Tuhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment