Sometimes,
saya merasa seperti seorang pecundang. iya, pecundang. Selalu punya rentetan
rencana kegiatan, rencana keuangan, rencana berpergiaan, dan rencana perehatan.
Dan semua rencana itu saya tuliskan rapi pake tinta warna warni di "dream
book" saya. Bahkan tak jarang saya tempelin tuh daftar rencana di dinding
kamar kos saya. But, what? Semua tinggal tulisan, semua tinggal rencana dan
wacana.
Sering
kali rencana yang saya buat saya pecundangi, misalnya
1. rencana "BUAT MINIMAL SATU TULISAN
SETIAP HARI".
Sehari,
dua hari, tiga hari, lancaaar. Hari ke-empat mulai menunda waktu menulis, hari
ke lima mulai "sok sibuk" dan buat alasan -nggak sempat nulis hari
ini-, hari ke-enam benar-benar nggak bisa nulis, hari ketujuh dan seterusnya,
saya berhasil melanggar semua aturan yang saya buat sendiri, melanggar
janji-janji suci saya untuk istiqomah dalam menulis. Dan inilah
pecundang!
2. rencana " NABUNG MINIMAL 10% dari
JATAH BULANAN"
Saya
anak kos. Mama selalu jadi donatur untuk membuat ATM saya tersenyum di setiap
awal bulan. Jumlah uang bulanan yang mama kasih biasanya selalu dilebihkan
beberapa persen dari perjanjian yang pernah kami sepakati (kurang baik apa coba
mama saya) dan saya selalu membuat (semacam) rencana keuangan di "dream
book" saya. Saat membuatnya, saya yakin sekali itu sudah mantep. Semua
saya alokasikan dengan jelas dan bahkan tabungan saya bisa saya sisihkan lebih
dari 10%. But, What? seminggu, dua minggu masih jelas kemana perginya uang-uang
itu, tapi kalo udah lewat dari dua minggu. Haduuuhh jeng, nggak tau lagi
uangnya kemana, kayanya semua uang yang saya keluarin udah bener-bener buat
yang penting-penting deh. Meskipun kalo di inget-inget, ada beberapa hal yang
saya anggap penting -ketika uang masih banyak di tangan-, tapi ternyata nggak
penting setelah uang tinggal 100 ribu dan waktu pengiriman bulanan masih
lamaaa=_="
At last, nggak jarang saya merengek
minta di-transver-in uang lagi, padahal belum waktunya mama saya ngasih makan
buat ATM saya. ( kalo ATM saya bisa ngomong, mungkin dia bakal bilang "loe
nggak kasian sama nyokap loe ya cak") hiikks, saya selalu merasa berdosa
sama mama. tapi apalah daya. Saya sudah berusaha semampu saya, dan saya yakin
mama mengerti itu, buktinya setiap saya bilang "ma, uang icha udah menipis".
Tanpa pikir panjang mama ngejawab" oh, iya nak. nanti mama transfer lagi
ya nak, tapi besok anak mama harus lebih berhemat ya nak, ga gampang loh nyari
uang nak" dan respon saya SELALU "iya ma, maaafff " (dengan emot sedih
andalan saya).
Kalo
di pikir-pikir, saya suka bingung sendiri. Abisnya uang itu nggak saya gunain
buat beli baju yang branded kok, sepatu juga enggak, paling cuma buat beli
makanan, perlengkapan khas anak kosh cewek, buat ongkos angkot, buat biaya
fotocopy dsb, dsb. Tapi kenapa cepet banget ya abisnya? TANYA KENAPA?
3. Rencana "MENDAKI GUNUNG SIBAYAK"
Saya
nggak pernah mendaki gunung. Dan saya nggak perlu terlalu malu mengakui itu.
Secara saya anak Riau, di Riau-kan kagak ada gunung. Wajar dong yaa... dan
semakin wajar ketika temen saya yang asli anak medan saya tanyain udah pernah
naik Gunung Sibayak/Sinabung atau belum ngejawab dengan polosnya
"belum".
*huahahaa, langsung ketawa jahat.
Maka, minggu ini. Tepatnya tanggal 13 Oktober 2013 saya berencana "Climbing Mt.
Sibayak" yuhuuuu..
But, what? dengan sangat terpaksa disertai perasaan kecewa saya katakan BATAL.
But, what? dengan sangat terpaksa disertai perasaan kecewa saya katakan BATAL.
eh, eh...tunggu dulu, kecewanya sedikit hilang loh,
pasalnya sebab kegagalan itu adalah (liat di bawah ini)
Nah
itu, jadi saya bakalan ngikutin training yang di khususkan untuk relawan inti
saHIVa, berlokasi di Parapat pula. Berarti danau Toba kan itu? uwaahh, excited
banget saya mah. Maklum, udah bolak-balik Riau-Sumatera sejak jaman saya masih orok tapi belum pernah nginjekin kaki ke yang namanya TAO TOBA.
huuu.... Dua hari sebelum keberangkatan aja saya udah riweh gini, gimana di hari H>,<
huuu.... Dua hari sebelum keberangkatan aja saya udah riweh gini, gimana di hari H>,<
Dan
do'a saya, semoga ini adalah rencana terbaik yang Allah kasih untuk saya.
Karena saya tau, sebagai manusia saya punya keterbatasan dalam berencana. Bisa
ajakan saya mau ke gunung minggu ini, tapi ternyata saya kepeleset dan jatuh di
gunung. So, Allah alihkan rencana saya ke tempat yang belum pernah juga saya
kunjungi. Dan mungkin saya bisa dapat ilmu yang lebih banyak di sini. Semoga ya
Allah, semoga. aamiin...
4. Rencana ISTIRAHAT (TIDUR MINIMAL 6 JAM
SEHARI)
Kalau
untuk yang satu ini, Alhamdulillah banget udah mulai teratur. *Senyum Penuh
Kebanggaan*
Padahal 6 jam belum memenuhi standar tidur yang cukup kan
ya=_="
Udah,
itu aja.
Harapan saya kedepannya, setelah sadar banget akan
kekurangan ini adalah SAYA NGGAK USAH BANYAK BERHARAP, YANG PERLU ITU AKSI
NYATA CYIIIN-!
AKSI
NYATA, mengubah RENCANA agar tidak sekedar WACANA!!!
Selamat Malam.
Sampai jumpa Danau Toba J
0 komentar:
Post a Comment