"When deeds speak, words are nothing."
Ya, terasa sangat mengena dan seperti
menghunus ke ulu hati. Aku yang selama ini lebih banyak ngomongnya daripada
bertindaknya. Aku yang selama ini banyakan alasannya daripada perbuatannya. Aku
yang selama ini masih penuh dengan sifat ke-pecundangan-nya merasa sangat malu
jika menghadapi kata-kata seperti itu. SANGAT MALU.
Statusnya aku relawan di kampus. Tapi jujur dari
dalam hatiku yang paling-paliiing dalam bahwa aku belum benar-benar jadi
relawan. Aku sendiri mendefinisikan Relawan adalah “Sebuah Perbuatan, bukan
perkataan”. Tapi hingga kini, jangankan perbuatan, perkataanku saja masih
banyak yang salah. Masih banyak yang tidak sesuai antara tindakan dan
perbuatan. Miriiisss :(
Aku yang masih terlalu sering curhat, masih
terlalu sering mengeluh, masih terlalu sering membicarakan hal-hal yang tidak
penting ini sebenarnya selalu berusaha menjadi orang yang “diam” tapi “bertindak”.
Meski tetap saja semua masih butuh proses yang panjang dan usaha KERAS. Seperti nasehat yang masih aku ingat dari guru
Leadership di SMK-ku :
“Jagalah perkataanmu karena akan menjadi perbuatan, jagalah perbuatanmu karena akan
menjadi kebiasaan, jagalah kebiasaanmu karena akan menentukan tindakanmu.
Jagalah tindakanmu karena itu akan menentukan takdirmu.”
So, aku tidak ingin mulutku yang sering salah
ngomong alias keceplosan ini jadi penentu takdirku!
Malam ini aku ingin sekali “memarahi” diriku
sendiri, aku harus sadar bahwa ada dua faktor
penting dalam membentuk habits, yang pertama
adalah practice(latihan) dan yang
kedua adalah repetition (pengulangan). Pengulangan sangat
diperlukan karena dengan pengulangan aku akan menanamkam suatu memori pada
tubuh.
But, Sering sekali aku
terbawa suasana dalam “Gosyip-gosyip
cantik sampe mulut berbusa” kalau udah gabung sesama makhluk yang
namanya “hawa” ((secara, kaum Hawa…ga mungkin banget kalo ga pernah gosipin
orang). Di saat ngegosip mungkin memang ngga berasa apapun, bahkan aku
tergolong orang yang paling meletup kalau ada sedikit cerita yang sedang
hangat. Tapiii, setelah semua berakhir dan malaikat putih mendekatiku.
Tinggallah penyesalan. Kenapa aku tadi ngomongin itu, kenapa aku bisa ngomong
begini, padahal sebelumnya aku tidak pernah ingin mengungkapkan hal yang tak
layak aku ungkapkan tadi, dsb.
Finally, aku HARUS banget me-manage yang namanya mulut!
Finally, aku HARUS banget me-manage yang namanya mulut!
“TALK LESS, DO MORE” harusnya aku pajang ini di dalam kamarku, tapi
dari semua itu aku cukup sadar, tindakanku bisa aku ubah jika aku terus
membiasakan diri dan memohon kepada Allah agar menjadikanku manusia yang lebih
baik. “talk less do more” bukan hanya sekedar slogan dan pajangan, but it's an ideas for the real world.
Baiklah, selamat malam. Selamat Beristirahat. Semoga kita bisa terus menjadi lebih baik di saat bangun besok pagi :)
0 komentar:
Post a Comment