Bergema memecah gendang telinga
Memabukkan pagiku dari mimpi yang sempurna
Omelan sang mam, dulu...
Tiada masa berlalu tanpa itu
Tak pernah jua lukai bilah hati
Hingga ku melalang buana
Malah perih menjelma
Kala omelan bukan dari mamaku
Sesak dongkol di dada
Merubah wujud menjadi iba
Ternyata mama...
Dunia keras tanpamu
Ingin kumenangis mama
Tapi semua tiada guna
Suaramu di seberang sana tiada henti kunanti
"Kau kuat anakku, demi ilmu mama kan selalu mendo'akanmu"
Semakin layu tulang-tulangku
Melemah detak jantungku
Aku rindu
Aku rindu omelanmu mama
Omelan penyejuk jiwa
Tak seperti kalimat-kalimat perkasa
Yang kini menyayat hancur jiwaku
Di tengah dunia rantau
Di tengah metropolitan kota
Dan kalian sebut aku "anak kost"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment