SURAT UNTUK DIRIKU -SETELAH 3 TAHUN- (CHAPTER 1 : BALIK LAGI, RUMAH MASA KECIL)

 

Hai, Lisa.

Sudah lama tidak bertemu dengan kamu disini, sejak kamu menikah sepertinya, tahun 2018. Wah, senang sekali menyadari kamu ada disini lagi. Dulu… nah kan, jadi balik ke dulu. Maafkan ya kalau ketemu aku, kamu jadinya suka inget-inget masa lalu. Mungkin karena itu kamu tidak lagi pernah mengunjungiku ya?

Bagaimana kehidupan setelah menikah?

Ku do’akan semoga kehidupan pernikahan sungguh membuatmu utuh seperti yang kamu harapkan -dulu-. Aku tahu, kalau kamu sudah datang kesini pasti karena ada sesuatu yang ingin kamu ceritakan ya? Tidak apa2, datanglah kapan pun kamu mau. Aku selalu siap jadi pendengarmu.

 ................................................

Hai, diri-ku.

Iya, sejak menikah ya?

Maafkan aku seperti menghilang dari peredaran sejak hari itu. Sungguh kehidupan pernikahan mengubahku total. Nyaris 75%, tapi bukan kearah yang lebih buruk yaa, mungkin 25% nya lagi yang buruk, yaitu; kemampuan mengetik dengan 10 jariku sudah jauh menurun, tak terhitung berapa kali aku typo selama menulis ini. Huhu

Kabar baiknya sejak menikah aku makin mengenal diriku sendiri, kalau dulu aku selalu mengambil keputusan berdasarkan pendapat orang, sekarang keputusan berdasarkan isi hatiku dan diskusi panjang dengan orang yang aku panggil ‘suami’. Kamu tau -diriku-, tidak mudah tinggal serumah dengan laki-laki, tentu aku belum punya pengalaman seperti ini sebelumnya. Drama? Pasti ada! Mungkin karena itu aku tidak berani datang kesini untuk mengobrol denganmu, terlalu takut ada hal-hal yang seharusnya tidak aku bicarakan dengan siapa pun jadi keceplosan disini. Hihi

Banyak sekali yang ingin aku ceritakan, banyak hal menarik yang aku pelajari tiga tahun terakhir ini. Oiya, aku sudah tidak di Medan, tidak juga di Riau. Sekarang aku tinggal di salah satu kota kecil di Sumatera Selatan. Pernah aku dulu cerita bahkan membuat puisi tentang Utara dan Selatan? Nah, puisi itu jadi kenyataan. Aku menyusul belahan jiwaku ke Selatan. Wkwkwk…

Oiya, alasanku lainnya kenapa selalu maju mundur untuk datang kesini lagi karena terkadang kita cukup malu mengakui masa lalu. Karena kamu adalah bagian dari perjalanan masa laluku. Untungnya aku mulai belajar juga apa itu menerima. Menerima kamu -diriku- artinya menerima aku dan masa laluku, aku tidak harus Kembali ke masa lalu dan tidak harus melupakan masa lalu karena bagaimana pun itu bagian dari aku. Ini mudah di ucapkan tapi sejujurnya butuh tiga tahun buat aku menyadari ini, yang sebenar-benarnya,sadar.

Menikah, seperti halnya merantau ke tempat yang baru pertama di kunjungi tidak akan pernah membuat kita berubah 100%. Meski aku ingin, tetap tidak akan bisa. Kamu tau, aku juga tau, setiap fase kehidupan kita punya kenangan berbeda, perasaan berbeda, mungkin tempat tinggal berbeda, pertemanan berbeda, semuanya nyaris beda. Hanya aku dan diriku yang tidak beda, aku dan masa laluku yang tetap sama. Sampai bingung mau ngomong apa. Jujur canggung datang lagi kesini. Tiga tahun bukan waktu yang lama, tapi juga ngga bisa dibilang sebentar. Pelan-pelan, aku akan menyisihkan waktu lagi untuk datang kesini, berbagi lagi apa yang bisa kubagi. Karena jujur, aku tetap, selalu dan akan terus butuh kamu -diriku- untuk mengarungi samudera kehidupan ini, ailah kenapa jadi lebay kata-kataku.

Mungkin hari ini segini dulu, besok aku akan Kembali dengan cerita seputar pernikahan dan apa yang terjadi selama tiga tahun ini. Pelan-pelan aku akan merenovasi blog-ku. Jadi mungkin kamu akan ada disini dalam wuujud lain ya -diriku-. Oiya, sekarang orang belomba-lomba bikin vlog karena ada profit disana dan bisa bikin kita jadi terkenal. Aku juga cukup tertarik tapi aku masih ingin disini, vlog seperti rumah baru dan blog seperti rumah masa kecilku yang penuh warna dan cerita, aku belum siap untuk pindah dari sini. Pokonyaa, sampai ketemu lagi~


0 komentar:

Post a Comment

 

PAGEVIEWS

FRIENDS