Berawal dari "saking"! Secara gramatikal versi "Buku Besar Bahasa Aku", saking itu suatu kata yang menganalogikan sesuatu yang "Top of the TOP" atau udah "paling banget" deh pokonya, gak ada kata lagi yang bisa menggambarkan tingkat kepalingannya selain kata itu. Apakah anda bingung? jelas saja anda bingung, aku yang nulisnya aja bingung *garuk kepala.
Jadi gini, Sebagai seorang anak kost yang baru-baru aja ngekost di sebuah kota batak ini. Aku "keteteran", sedihnya yang paling parah, lidah gak bersahabat sama makanan yang ada di rumah makan. *Masak sendiri dong! mau masak kan butuh peralatan juga, namanya anak baru ngekost mana ada perlengkapan masaknya, mau belanjanya dimana aja masih kebingungan.
Disinilah bermulanya kata saking itu, Sabtu yang berarti bebas jam kuliah bangun siang adalah rencana awalku, sebuah rencana yang menurutku buruk dan memang gagal, karena jam 6 pagi perutku mulai tak bersahabat. Panggilan alam setiap pagi yang rutin setiap jam 6 menggagalkan rencanaku "bangkong". aku pun terbangun, kepala seperti mau pecah semua terasa seperti bergoyang, persis seperti jet lag. saking nggak tahannya pengen pipis, aku paksain keluar dan terus bersandar mesra dengan dinding.
Saking oyongnya aku balik ke kamar dengan rambut seperti kuntilanak sambil megangin perut yang ternyata sudah meraung-raung E.coli di dalamnya. Ternyata E.coli ku kelaparan. Tapi, yang ada hanyalah sebungkus sedang biskuat energi dan susu bubuk cokelat. Terpaksalah itu yang kumakan, daripada nggak ada. begitulah saking malangnya jadi anak kost. Ya udah gitu aja cerita "saking" nya. hahaa....
Kenapa? garing ya? krik,krik aja sono :p :)
*efek saking
0 komentar:
Post a Comment