KELAINAN BENTUK ERITROSIT


KELAINAN  BENTUK
 ERITROSIT
*      Kelainan Eritrosit
1. Ukuran / Size
Kelainan morfologi eritrosit karena berbeda-beda ukuran adalah Anisositosis
·         Ukuran normal berdiameter rata-rata 7 mikron = normositer
·         Ukuran lebih kecil dari 7 mikron = mikrositer
·         Ukuran lebih besar dari 7 mikron = makrositer
2. Warna
Kelainan morfologi eritrosit karena bentuk yang tidak bikonkaf sempurna dapat dililihat dari warna / kepucatan eritrosit.
·         Eritrosit normal pucat 1/3 bagian = normokrom
·         Eritrosit yang pucat lebih besar dari 1/3 bagian = hipokrom
·         Eritrosit yang tidak pucat = hiperkrom
3. Bentuk
Eritrosit yang rusak akan memiliki bentuk-bentuk yang tidak biasa dan spesifik pada penyakit-penyakit tertentu. Contoh bentuk abnormal eritrosit yaitu bentuk bulan sabit, bentuk hlem, bentuk target, bentuk seperti durian / irregular, bentuk pensil, bentuk tetesan atau teardrop dll.
v  Berikut gambaran abnormal dari sel darah merah atau eritrosit yang bisa di temukan pada saat pemeriksaan hapusan darah beserta Penyakit yang disebabkan oleh kelainan tersebut :
1)       
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/hipokrom.jpg?w=219&h=172
Ket :    Hipochrome
Gambaran sel darah merah yang hipokrom dapat ditemukan pada anemia kurang besi (defisiensi fe), sickle cells anemia, thalassemia, atau anemia karena penyakit kronis. Selain dari hapusan, dapat juga kita lihat dari hasil pemeriksaan darah MCH < 26 pg dan MCHC < < 32%.
2)       
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/makrosit.jpg?w=221&h=178
Ket :    Makrositik
Gambaran makrositik  berarti volume eritrosit lebih besar dari normal. Dapat ditemukan pada penyakit anemia megaloblastik karena kurang vit.B12 atau asam folat, anemia setelah perdarahan akut, atau anemia karena penyakit hati kronik. Dari data pemeriksaan darah ditemukan MCV > 94 fl.
3)       
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/target-cell.jpg?w=232&h=187
Ket :    Target Cell
Gambaran ini dinamakan sel target karena bentukannya mirip dengan sasaran tembak. Dapat ditemukan pada Thalassemia disertai gambaran aniso-poikilositosis, polikromasi, hipokrom-mikrositik, dan bintik basofil.
4)       
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/basofilik-stippling.jpg?w=217&h=174

Ket :    Bintik basofil
5)       
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/poikilositosis1.jpg?w=220&h=176
Ket :    Poikilositosis
Seperti telah dibahas di atas, dua gambaran ini bisa ditemukan di thalassemia. Selain itu, bintik basofil dapat ditemukan pada anemia sideroblastik dan keracunan timbal. Sedangkan Poikilositosis merupakan kondisi kelainan bentuk baik sebagian bentuk dari eritrosit normal atau bentuk yang benar-benar berbeda. Kondisi ini bisa ditemukan pada berbagai kelainan karena tidak spesifik, seperti pada thalassemia, anemia karena defisiensi vitamin B12 atau asam folat, atau bisa juga pada coeliac disease.
6)       
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/gametosit.jpg?w=212&h=174
Ket :    Gametosit
7)       
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/ring-form.jpg?w=223&h=175
Ket :    Ring Form
Kedua gambaran ini dapat ditemukan pada pasien malaria. Prosedur pemeriksaannya dengan tetes tebal dan tetes tipis. Pada pemeriksaan ini dapat juga ditemukan skizon dan eritrosit yang telah pecah karena hemolisis.
8)       
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/aglutinasi.jpg?w=217&h=176
Ket :    Aglutinasi



9)       
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/akantosit.jpg?w=217&h=174
Ket :    Akantosit

Ciri-ciri akantosit : Eritrosit dengan tonjolan sitoplasma runcing dan tidak teratur seperti duri. Adanya dari sitoplasma mengakibatkan berkurangnya daerah pucat di tengah sel pada darah normal tidak di temukan akantosit Pasien yang mengalami sindroma meilodisplasi juga ditemukan akantosit. Penyebab sindroma meilodisplasi belum diketahui dengan pasti diduga karena adanya senyawa mutagen ( benzene, obat-obatan akilating) dan radiasi.
10)   
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/sel-sabit.jpg?w=217&h=175
Ket :    Sel Sabit
Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik kronik. Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit.

Selain itu sel sabit juga dapat disebabkan oleh : (Price A Sylvia, 1995, hal : 239)
a.Infeksi
b.Disfungsi jantung
c.Disfungsi paru
d.Anastesi umum
f.Menyelam
11)   
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/sferosit.jpg?w=217&h=175
Ket :    Sferosit
Sferositosis Herediter adalah penyakit keturunan dimana sel darah merah berbentuk bulat.Sel darah merah yang bentuknya berubah dan kaku terperangkap dan dihancurkan dalam limpa, menyebabkan anemia dan pembesaran limpa.Anemia biasanya ringan, tetapi bisa semakin berat jika terjadi infeksi.
Jika penyakit ini berat, bisa terjadi:
- sakit kuning (jaundice)
- anemia
- pembesaran hati
- pembentukan batu empedu
12)   
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/howell-joly.jpg?w=217&h=175
Howell Joly Bodies


0 komentar:

Post a Comment

 

PAGEVIEWS

FRIENDS