Haiii semuanya, selamat
datang di gubuk bersawangku. Lamaaa rasanya ngga nangkring disini, kangen.
*huhu…
Oke, ngga perlu panjang
lebar. Langsung aja nih, gimana perasaan kamu menjalani tahun 2017 yang sudah
beranjak dua bulan ini? Hhmm…
Sudah sejauh mana
perkembangan resolusimu?
Semoga semakin hari kehidupan kamu semakin baik yaa,
resolusinya juga buruan di terapin supaya tercapai sesuai target. *ini aku kaya
lagi ngomong ke diri sendiri sih sebenernya* :p
Ngomong-ngomong soal resolusi
nih, kayanya aku orang paling kebingungan harus nentuin target apa buat tahun
ini. ABSTRAK semuanya. Oiya, aku juga belum cerita ya, beberapa bulan lalu aku
udah wisuda (ntar aku buat post khusus seputar wisuda deh). Nah, karena itu,
aku rada bingung mau nentuin arus hidup aku selanjutnya.
Ada banyak pilihan di
depan mata. Tapi, semua harus dipikirkan dengan matang, lihat positif dan negatif
dari setiap pilihan yang ada. Saking kelamaan mikir, aku malah mutusin untuk
balik ke rumah orangtua dan bobo yang nyenyak, hahaha. Jangan dicontoh, please!
Intinya, setiap orang
punya pilihan masing-masing. Bagi kalian yang setelah mendapat gelar S1, mau
langsung melanjutkan ke S2, sok atuh diperjuangin. Usaha jangan
setengah-setengah. Keluarkan kemampuan terbaik kalian. Nah, buat yang punya
rencana untuk langsung kerja, monggo cari kerjaan yang bisa membuat kamu
bahagia. Syukuri setiap rejeki yang kamu terima, nikmati pekerjaan kamu, dan
selalu lakukan yang terbaik untuk pekerjaanmu. Saran aku, jangan lupain hobi
kamu. Usahakan untuk seimbangkan pekerjaan dengan hobi, tapi kerjanya jangan
setengah-setengah ya.
Jangan tanya aku masuk
ke kategori yang langsung lanjut S2 atau kerja!!!
*kenapa?*
Pokonya jangan tanyaaa
aja!
Postingan pertamaku di
2017 ini, aku belom mau serius. Gapapa ya, kita cerita dan ngobrol santai aja
sekarang. Mau cerita tentang apa? Seputar hobi, asmara, kesehatan, kuliner,
atau apa nih?
Baiklah, karena
keputusan penuh untuk memilih ada di tanganku, aku pilih cerita soal hobi. Aku
lagi demeen banget masak. Yup, cooking.
Dulu banget, pas jaman esde aku suka main masak-masakan, pasar-pasaran,
kakak-kakakan, bapak-ibuan dan lainnya yang sifatnya cuma main-mainan. Seiring
berjalan waktu, aku ngerasa udah besar, jadi ngga mau lagi main begituan. Mulai
ke yang serius-serius aja maunya. Masak juga aku jarang, maklum anak kost ya.
Jarang banget malah, bukan jarang aja. Karena ngiliat kondisi waktu jaman
kuliah yang akunya sok sibuk, ngga sempet masak, ya aku piker ga masalah ga
masak. Temen-temen yang lain juga pada ga masak kaya aku. Tapi seiring berjalannya
waktu, aku semakin sadar bahwa aku adalah perempuan yang suatu saat akan
menikah, akan punya anak. Aku merasa aku harus belajar masak. Tekadku untuk
belajar masak semakin bulat ketika aku mendapat kode keras dari seseorang yang
aku sayang. Kalau kamu, suka ngga?
Selain masak, aku juga
lagi berusaha banget menekuni hobi photography. Tapi aku mah masih belajar
banget. Masak ya masih amatir, photography apalagi. Aku pengen fokus ke food photography. Jadi, abis masak, aku
photoin makanan yang aku buat. Buat kalian yang temenan sama aku di akun
instagram pasti tau tentang ini. Sebab segala sesuatu
yang baru membutuhkan waktu untuk penyesuaian. Begitu pun belajar masak.
Sukanya banyak. Dukanya, tentu ada. Tangan kebeset pisau, masakan gosong, rasa
amburadul (bukannya enak, malah jadi kaya racun T_T, pernah), dan banyak lagi.
Nanti deh kita cerita tentang suka duka belajar masak. Oiya, sejujurnya, aku masih pengen banget belajar lagi (lanjut S2). Tapi ngga pengen
sekarang. Do’ain ya semoga aku panjang umur dan bisa belajar lagi. Sekarang aku
pengen focus ke hobi -dan kerja-.
Kalau kamu punya hobi,
misalnya, blogging, travelling atau apa pun, boleh dong share sama aku juga
soal suka dukanya punya hobi kaya kamu di kolom komentar dibawah post ini.
Terima kasih. Sampai jumpa di postingan selanjutnya yaaa
*maaf kalo postingan
kali ini terlalu santai sampai terkesan ga penting. Hee*
*bosen serius*
source : pinterest |
0 komentar:
Post a Comment