Assalamualaikum...
Dear Dian,
Surat ini sengaja lisa tulis di akhir perjalanan kuliah kita. Sejak pertama kali ketemu di sanggar FKM pas malam penutupan PMB tahun 2012, lisa udah feeling kalau dian adalah calon sahabat yang baik (sebagai seorang ENFJ, feeling lisa kuat loh :p). Dan, memang terbukti di 4 tahun masa-masa kita berjuang.
*btw, terima kasih twitter sudah mempertemukan kami. Hahaha*
Ngga tau dari mana mulainya kita bisa deket. Mungkin karena kita sekelas sih ya. Eh, tapi banyak loh kesamaan kita. Mulai dari kita sama-sama anak perantauan asal Riau, sama-sama alumni bimbel GO di Pekanbaru, sama-sama pernah makan tidur mandi dan menghirup udara kota dumai -meski intensitas dian lebih tinggi-, sama-sama punya golongan darah AB, sama-sama baperan, sama-sama sering dapat inspirasi nulis kalau sedang tertekan, sama-sama PBL di Karo meski beda desa, sama-sama "suka ngelece" (ini lisa lebih pro:p), dan juga tergabung dalam satu "genk" yang sama. Sama apa lagi ian?
Oiya, sekarang sama-sama kerja di BKKBN ^_^ (kita kerja ian?)
Yaaahh, meski begitu, banyak juga kita ngga samanya. Misalnya, dian wisuda duluan. Padahal kita kan punya rencana selfie pake toga bareng *jahat*, *nangis meronta-ronta*.Eh, btw, lisa sebenernya gamau bahas persamaan dan perbedaan kita di surat ini. Surat ini lisa tulis untuk ngungkapin betapa lisa ngerasa beruntung punya sahabat kaya dian.
Dian, waktu 4 tahun kayanya udah cukup untuk lisa kenal gimana karakternya dian, begitu pun sebaliknya. Terima kasih karena mau mendengarkan banyak keluhan, tangisan, candaan, lecean, kegirangan, sindiran dan hal-hal berakhiran -an lainnya. Terima kasih karena selalu ada hingga detik ini, meski sebenarnya lisa sempat takut bakal pisah dari dian waktu tau dian wisuda duluan T_T.
Lisa emang takut pisah, tapi tetep bahagia kok dian wisuda waktu itu. Sampe lisa bela-belain kabur dari pelatihan buat datang ke wisudaan dian, cuma ngga ketemu *kan sedih*.
Seiring berjalannya waktu, dian semakin sibuk dengan tugas-tugas dian, lisa juga sibuk menuntaskan kewajiban. Kita emang ngga selalu keliatan berduaan, toh emang ngga harus selalu berduaan kan?
Tapi, dalam jarak yang terpisah puluhan kilometer lisa selalu ingat dian, pengen cerita ke dian semua hal yang lisa lalui dan pengen ngedengerin semua hal yang dian lewati. Kalau sedang di dekat dian rasanya lisa bisa lepas ceritain masa-masa kelam dulu dan ceritain semua mimpi-mimpi lisa dari yang masuk akal sampe yang ngga masuk akal. Lisa jadi percaya apa kata mae ; "ketika kamu merantau, kamu akan temukan orang-orang yang ketulusannya seperti saudara kandung. Orang yang menerimamu tanpa alasan dan ada di dekatmu meski tidak secara fisik namun tetap secara do'a".
Terima kasih lagi ya Ian udah bikin lega karena ternyata lisa ngga berjuang sendiri. Kita berdua sama-sama sedang melalui perjuangan yang ngga mudah. Ibaratnya, sedang mendaki juga menuruni lembah yang berduri *maap lebay*.
Allah maha baik, kita selalu percaya itu. Kita ada ditempat yang sekarang semua atas rencana Allah. Lisa belum bisa kasih nasehat apa-apa buat Dian, belum pantes rasanya.Tapi, Lisa pengen pesen ke Dian "Tetaplah kuat karena Dian ngga pernah sendirian. Tetaplah bermimpi meski mimpi itu keliatan jauh dari pandangan."
Entah itu mimpi tentang S2, jodoh, keluarga yang bahagia, anak-anak yang sholeh dan sholeha atau apa pun. Semai mimpi Dian. Rawat sampai jadi kenyataan. Kita akan selalu punya semangat kalau kita punya mimpi. Setelah mimpi kita genggam erat-erat, berusaha kuat-kuat, terakhir serahkan semuanya ke yang Maha Perencana dan Punya Kuasa. *ini lisa nasehatin diri sendiri. lisa bagi karena kayanya kita sekarang -lagi-lagi- sedang menghadapi kegalauan yang sama*
Udah iih, jadi panjang ceritanya. Nanti malah mewek. Balik lagi ke intinya, terima kasih Dian.
Semoga Dian selalu baik-baik aja dan ngga kekurangan apa pun, semoga dian selalu sehat dan bahagia, semoga do'a-do'a yang dian rapalkan segera dapat jawaban. Dan, semoga apa yang lisa semogakan dikabulkan oleh Ar-Rahman :)
Medan, 1 November 2016.
-dari orang yang dian panggil icak.
-dari orang yang dian panggil icak.
0 komentar:
Post a Comment